PSIKOLOGI BISNIS 2. PB2C#3
MEMAHAMI PROSES MANAJEMEN DENGAN MENGANALISIS FILM THE GREATEST SHOWMAN ( 2017 )
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Dalam menjalankan usaha bisnis, pelaku bisnis
memerlukan strategi yang bagus sebagai alat yang sangat penting untuk mencapai
tujuannya, strategi diperlukan untuk mengelola berbagai usaha. Saat ini kondisi
dunia usaha penuh diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu kewaktu yang sifatnya
dinamis. Dengan melihat fakta tersebut, maka hal penting yang harus
diperhatikan oleh pengelola agar tetap hidup dan berkembang adalah kemampuan
usahanya dalam mengatur strategi supaya dalam memasarkan produk-produknya
tersebut memiliki daya tarik bagi masyarakat bisa bersaing dengan usaha-usaha
bisnis lainnya yang sejenis. Oleh sebab itu, Organisasi yang mengikuti filosofi
total quality management, yaitu bahwa seluruh anggota lembaga atau
organisasi berusaha melaksanakan semua konsep manajemen yang mengarah pada perbaikan
terus menerus, dan kegiatan organisasi dilaksanakan melalui kerjasama tim atau gotong royong, dan tim tersebut
harus memahami semua fungsi yang ada agar mempunyai keunggulan daya saing yang
tinggi.
BAB II
LITERATURE
MANAJEMEN
Asal Muasal
Manajemen
Studi manajemen yang modern dimulai
sejak tahun 1900. Namun, terdapat kemungkinan bahwa awal mula proses manajemen
dimulai dari organisasi keluarga, yang kemudian berkembang ke suku dan akhirnya
mempengaruhi unit politik formal seperti yang ditemukan di awal Babilonia (5000
SM). Bangsa Mesir, Cina, Yunani, dan Romawi tercatat sejarah sebagai bangsa
yang melakukan kegiatan manejerial besar seperti pembangunan piramida,
mengorganisasikan pemerintah, merencanakan manuver militer, mengoperasikan
perusahaan perdagangan yang melintasi pelosok dunia, dan mengendalikan imperium
dengan wilayah terbesar luas.
Pelajaran
Sejarah Singkat
Penelitian terhadap awal sejarah
manajemen pada tahun 7000 tahun yang lalu menyebutkan bahwa manajemen merupakan
sebuah proses berdasarkan trial dan error, hanya sedikit atau bahkan tanpa
teori, dan hampir tidak terdapat penyebaran ide dan praktik. Penyebaran yang
sedikit ini memperlambat pengaruh dari praktik manajemen di seluruh dunia.
Selama ribuan tahun manajemen didasarkan pada pencobaan suatu pendekatan yang
tampak sesuai untuk mencapai satu tujuan tertentu. tidak ada pengetahuan yang
standar atau dasar teori untuk mengelola kekaisaran romawi atau membangun
piramida Cheosps yang agung.
Periode antara tahun 1700 dan 1785
disebut sebagai revolusi industri di Inggris. Sebagai sebuah negara, Inggris
berubah secara dramatis: dari masyarakat pedesaan menjadi pabrik dunia. Inggris
merupakan bangsa pertama yang berhasil melakukan transisi dari sebuah masyarakat
pedesaan-pertanian menjadi masyarakat industri-perdagangan. Manajemen dari
pabrik di Inggris dicirikan dengan penekanan pada efisiensi, kontrol yang
ketat, dan aturan serta prosedur yang kaku.
Industrialisasi suatu era
industri baru dimulai di Amerika Serikat zaman perang sipil. Terdapat ekpansi
yang dramatis dari industri mekanis seperti pembangunan jalan kereta api.
Selain itu, kompleks industri manufaktur besar tumbuh kian penting. Usaha-usaha
untuk merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan perkerjaan kompleks ini
dengan lebih baik akhirnya mengarahkan manajer untuk membahas situasi mereka
dan menyajikan laporan pada pertemuan. Publikasi manajemen yang pertama pada
era modern diterbitkan dalam jurnal engineering.
Pada tahun 1881, suatu cara baru
mempelajari manajemen dimulai dengan bantuan sebesar $100.000 oleh Joseph
Wharton kepada University of Pennsylvania
untuk mendirikan departemen manajemen di perguruan tinggi. Kurikulum manajemen
pada waktu itu meliputi topik-topik seperti pemogokan, hukum bisnis, sifat dari
saham dan obligasi, dan prinsip kerja sama dalam pekerjaan.
Manajemen Ilmiah
pada tahun 1886, seorang insinyur
bernama Federick W. Taylor menyajikan sebuah tulisan pada pertemuan nasional
para insinyur yang berjudul. “Insinyur sebagai Ekonom (The Engineer as an Economist). Yang diajukan Taylor adalah bahwa
kebaikan maksimal bagi masyarakat hanya dapat datang melalui kerjasama
manajemen dan tenaga kerja dalam menerapkan metode ilmiah (scientific method).
Prinsip
manajemen adalah :
ü Mengembangkan ilmu untuk setiap elemen dari
pekerjaan karyawan, menggantikan prinsip umum yang berdasarkan pengalaman
sebelumnya.
ü Secara ilmiah memilih dan kemudian melatih,
mengajarkan, dan mengembangkan pekerja, padahal masa lalu pekerja memilih
pekerjaan dan elatih dirinya sendiri.
ü Dengan sepenuh hati bekerjasama memastikan semua
pekerjaan dilakukan sesuai dengan prinsip ilmiah.
ü Menyediakan pembagian pekerjaan dan tanggung jawab
yang hampir sama antara manajemen dan non manajer.
Keempat prinsip ini membentuk konsep
manajemen ilmiah Taylor. Beberapa orang menganggap dia sebagai bapak manajemen
modern. Taylor dianggap sebagai seorang figur kunci dalam mempromosikan peran
manajemen dalam organisasi, walaupun pandangan ini terkadang dianggap
berlebihan. Taylor memberikan dampak yang bertahan lama terhadap cara yang
logis dan terpadu untuk meningkatkan cara manajer bekerja.
Definisi
Manajemen.
Menurut John F. Mee, manajemen adalah suatu seni keahlian untuk memperoleh
hasil maksimal dengan usaha minimal dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan baik untuk
pimpinan maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat.
Perbedaan antara
manajemen dan kepemimpinan.
Kepemimpinan dan manajemen sering
dipandang sebagai dua konsep yang sama. Menurut esensinya, konsep kepemimpinan
lebih luas dari konsep manajemen. Manajemen dipandang sebagai suatu jenis
khusus kepemimpinan di mana yang terpenting adalah pencapaian tujuan organisasi.
Perbedaan pokok antara kedua konspe itu karenanya terletak pada istilah organisasi. kepemimpinan terjadi setiap
saat seseorang berusaha mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang,
apapun alasannya. Hal itu boleh jadi demi tujuannya sendiri atau tujuan orang
lain, dan tujuan itu mungkin sejalan dengan tujuan organisasi atau mungkin juga
tidak.
PROSES MANAJEMEN MENURUT G.R. TERRY
:
ü Planning
merupakan proses menyusun
rangkaian kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan
ü Organizing
yaitu proses menentukan orang-orang
yang mengerjakan
ü Actuating
mengerjakan orang orang yang dipilih dengan memberikan dorongan maupun arahan
untuk berusaha kedalam mencapai tujuan
ü Controling mengawasi
jalannya pelaksanaan tugastugas yang dilakukan oleh para tenaga pelaksana dan
mengukur efektifitas usahausaha tersebut
PROSES MANAJEMEN
MENURUT HERSEY & BLANCHARD
ü Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan dan sasaran
organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian
tujuan dan sasaran tersebut.
ü Pengorganisasian adalah proses penghimpunan sumber daya manusia,
modal, dan peralatan dengan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan.
ü Pemotivasian adalah peran penting dalam menentukan level
prestasi pegawai, yang pada gilirannya, mempengaruhi efektivitas pencapaian
tujuan organasasi.
ü Pengendalian adalah proses pemberian balikan hasil dan tindak
lanjut pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tindakan penyesuaian yang diperlukan apabila terdapat
penyimpangan-penyimpangan.
BAB III
THE
GREATEST SHOWMAN
Seorang
anak bernama Phineas Tayor Barnum ( P.T
Barnum )mempunyai imajinasi dan mimpi yang sangat besar, ia hanya mempunyai
ayah seorang penjahit di keluarga kaya raya. Barnum senang sekali berimajinasi
mengenai hal-hal yang berwarna. Dari kecil Barnum mencintai Charity ia adalah putri dari tempat
ayahnya bekerja. Hingga saat dewasa Barnum menikahi Charity dan memiiki 2 orang
putri yang cantik. Tujuan Barnum hanya
satu yaitu memberikan hidup yang layak kepada istrinya karna ayah dari Charity
menentang hubungan mereka dan mengatakan bahwa Barnum tidak mungkin bisa
membahagiakan putrinya. Barnum bekerja di sebuah perusahaan tetapi perusahaan
itu mengaami kebangkrutan. Barnum mencoba mencari pekerjaan baru tetapi belum
membuahkan hasi. Pada saat ia melamar
pekerjaan ia memperhatikan & menemukan banyak orang-orang yang memiliki keunikan
pada tubuhnya. Sampai akhirnya Barnum nekat untuk meminjam uang kepada bank
dengan jaminan sertifikat. Uang dari bank ia gunakan untuk membeli sebuah
museum yang sudah sepi pengunjung, didalam musuem terdapat hewan-hewan langka
yang sudah diawetkan. Keluarga Barnum mencoba mempromosikan musuem tersebut
kepada masyarakat, tetapi tidak ada yang tertarik museum tersebut pun tetap
sepi. Suatu malam Putri Barnum berkata bahwa masyarakat lebih menyukai sesuatu
yang hidup dan bergerak dari pada benda mati, Barnum pun mendapatkan inspirasi
untuk merekrut orang-orang yang memiliki keunikan pada dirinya seperti,
pria yang sangat pendek, wanita yang
memiiki jenggot lebat, pria yang sangat tinggi, pria yang sangat gemuk dll.
Setelah mendapatkan orang-orang unik tersebut
Barnum pun mengubah museum tersebut menjadi tempat pertunjukan atau “sirkus”
orang-orang unik tadi menampikan kemampuan yang mereka miliki. Barnum menganti
nama musuem tersebut menjadi “P. T. Barnum”, Barnum dan keluarga mulai
mempromosikan dengan cara menyebar brosur ke penjuru kota. Banyak orang-orang
yang tertarik akan pertunjukan tersebut dan membeli tiket. Setelah pertunjukkan
banyak penonton yang menyukai aksi orang-orang unik tersebut, Barnum pun
menjadi sukses dan bisa membeli rumah yang mewah untuk mewujudkan mimpinya
yaitu memberikan kehidupan yang layak bagi istri dan anaknya. Tetapi pada saat
sirkus tersebut ramai ada kritikus teater yang menulis di koran bahwa yang
dilakukan Barnum adalah hal yang merendahkan orang-orang unik tersebut dan
kritikus tersebut menuiskan bahwa Barnum telah mempertunjukkan aksi yang palsu.
Setelah koran tersebut beredar banyak
masyarakat yang berdemo di depan sirkus yangmengklain bahwa pertujukkan
tersebut adaah hal yang palsu dan merendahkan. Tetapi hal tersebut tidak
mempengaruhi P. T. Barnum karna masih banyak yang menyukai pertujukkan tersebut
dan Barnum meyakini bahwa aksi yang dilakukan bukan tipuan itu adalah hal yang
nyata dan orang-orang unik tersebut menampikan pertunjukkan tanpa adanya
paksaan. Barnum mencari asisten untuk membantu mengurus P. T. Barnum dan ia
menemui Phillip Caryle seorang yang ahi dalam proses bisnis. Awalnya Phillip
menolak karna menurutnya dengan bekerjasama dengan Barnum akan menurunkan
reputasinya, karna ia memiliki reputasi yang sangat bagus, Barnum pun terus
membujuk Phillip sampai akhirnya Phillip mau bekerjasama dengan Barnum.
P. T. Barnum di undang oleh kerajaan Inggris
untuk menghibur Ratu Inggris, di kerjaan Barnum bertemu dengan Penyanyi opera
terkenal Jenny. Barnum mengajak Jenny bekerjasama dengannya. Barnum pun sibuk
mengurusi kegiatan Jenny untuk tur keliling dunia, ia mengenyampingkan urusan
sirkus dan menyerahkan sepenuhnya kepada Phillip sampai akhirnya penjualan
tiket menurun, Barnum memiliki konfik dengan Jenny dan sirkus terbakar akibat
aksi para masyarakat yang membenci tempat sirkus tersebut. P. T. Barnum pun
mengaami ke bangkrutan. Orang-orang unik tersebut menyemangati Barnum untuk
bangkit karna mereka adalah keluarga yang mempunyai cinta dan kasih sayang.
Barnum memulai semuanya dengan semangat dan ia tidak menampilkan pertunjukan di
dalam gedung tetapi di tenda. Pada akhirnya P. T. Barnum pun mengalami
kesuksesan dan Barnum memberikan sepenuhnya tanggung jawab kepada Phillip untuk
mengurusi P. T. Barnum.
BAB
IV
ANALISIS
Proses Manajemen yang di lakukan P. T. Barnum di dalam Fim
The Greatest Showman:
Ø Planning : sejak kecil Barnum
memiliki imajinasi dan mimpi yang sangat besar, ia tidak takut untuk menunjukkan
mimpi-mimpinya. Saat dewasa Barnum di PHK di tempatnya bekerja karna perusahaan
mengalami kebangkrutan. Ia sering melihat peluang yang ada disekitarnya, dengan
melihat orang-orang unik yang memiliki kemampuan luar biasa dan ia merekrut
orang-orang tersebut untuk bekerjasama dengannya. Ia mengubah museum yang
sangat membosankan menjadi tempat pertunjukkan yang menyenangkan dan banyak
disukai. Promosi yang ia lakukan sangat baik sampai membuat pertujukkan yang ia jalani sukses.
Ø Organizing: Dalam proses mencari orang-orang unik Barnum tidak
sembarangan untuk mengajak bekerjasama, ia merekrut dan menyeleksi orang-orang
tersebut untuk melihat apa kemampuan yang dimiliki yang mempunyai nilai jual
yang tinggi. Pada saat Barnum menentukan orang yang bisa menjadi asistennya
dalam mengurus sirkus juga ia meihat potensi yang di miliki Phillip dan Barnum
melihat reputasi Philip di dunia bisnis sangat lah bagus.
Ø Actuating: Barnum mempunyai strategi dan kreativitas yang baik
dalam mengatur posisi orang-orang unik dalam menunjukkan aksi di atas panggung.
Barnum juga selalu memberikan semangat dan motivasi kepada orang-orang unik
tersebut ia selalu mengatakan bahwa mereka memang berbeda tetapi kemampuan yang
mereka miliki adalah luar biasa, jangan takut di anggap rendah tunjukkan lah
yang kamu bisa maka mereka tidak hanya menertawakanmu tetapi mereka juga akan
memandang mu dengan hormat. Hal tersebut
yang membuat para karyawan Barnum semangat dan berani menunjukkan diri mereka
di hadapan penonton dan menampilkan aksi yang terbaik.
Ø Controling: Selain tampil dalam pertunjukkan Barnum juga sering
membantu para karyawannya dalam proses persiapan pertunjukkan mereka. Sebelum
tampi Barnum ikut merapihkan penampian karyawannya. Barnum juga sering mengecek
jumlah penjualan tiket yang didapatkan. Walau ada saat Barnum terbagi fokusnya
dalam mengurus sirkus yang membuat penjualan tiket menurun dan mengalami
beberapa kejadian yang membuat bangkrut, Barnum pun tersadar dan memulai
semuanya lebih baik dan menjadi pembelajaran untuk membuat sirkus yang ia
jalani lebih sukses lagi.
BAB V
KESIMPULAN
Didalam proses manajemen terdapat Planning merupakan proses menyusun
rangkaian kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan. Organizing yaitu proses menentukan orang-orang
yang mengerjakan. Actuating
mengerjakan orang orang yang dipilih dengan memberikan dorongan maupun arahan
untuk berusaha kedalam mencapai tujuan. Controling
mengawasi jalannya pelaksanaan tugas tugas yang dilakukan oleh para tenaga
pelaksana dan mengukur efektifitas usahausaha tersebut.
Film The Greatest Showman sudah
menjalankan proses manajemen dengan baik sehingga membuat mimpi Barnum menjadi
nyata walau banyak rintangan dalam prosesnya tetapi Barnum menjalankan semuanya
dengan penuh semangat dan keyakinan dan membuat mimpi-mimpi orang disekitarnya
menjadi nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Ivancevich, J., M., & Konopaske, R., & Matteson, M.,
T. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
https://www.google.co.id/search?q=the+greatest+showman&safe
Hersey, P., & Blanchard, K., H. Manajemen Perilaku Organisasi : Pendayagunaan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Erlangga.
Agus Sabardi, Pengantar Manajemen,
(Yogyakarta: OPP AMP YKPM, 1987),
Komentar
Posting Komentar